SURVIVE IN SINGAPORE
Buat orang Indonesia yang baru demen traveling ke luar negeri, kayaknya Singapura adalah negara pertama yang wajib dikunjungi. Selanjutnya, setelah merasakan melancong ke beberapa negara, akan keluar celetukan untuk si beginer traveler yang baru-mau-akan ke Singapura, "Ngapain ke Singapore? Gitu-gitu aja, gak ada apa-apanya, mana mahal lagi." Hayo ngaku, pernah ngomong kayak gitu nggak??
Menurutku pernyataan itu nggak salah sih, tapi ya nggak benar-benar amat. Sejauh ini aku sudah mengunjungi lima negara selain Singapura dan Indonesia (ya ea lah!) dan bagiku tetep worth it untuk mengunjungi negara tetangga yang kecil banget itu. Walaupun iklim dan wajah orang-orangnya 11-12 sama di Indonesia, tapi dimana lagi coba kita bisa lihat negara di Asia Tenggara yang super modern, super rapi, super bersih, dan super tertib kayak gitu? Apalagi karena jaraknya sangat dekat dengan Indonesia (sebelah barat ya, kalo Indonesia Timur ya jauh juga), promo pesawat gila-gilaannya bisa cuma Rp 100.000,00!
Nah, perkara mahal itu benar adanya, nggak bisa disangkal. Segala sesuatu di Singapura memang mahal, bisa dibilang paling mahal se-Asia Tenggara. Tapi, ada beberapa hal loh yang bisa kita lakukan untuk menekan budget traveling di Singapura.
1. Mau tidur dimana saja
Emmm, aku nggak ekstrem sampai merekomendasikan tidur di masjid loh, tetep tidur di penginapan, tapi penginapan seperti apa? Hostel udah paling bener untuk yang solo backpaker maupun yang traveling dalam grup kecil. Kalau grup besar sih bisa sewa apartemen terus dempet-dempetan kayak pindang, jadinya bisa jauh lebih murah. Tapi mari kita bahas yang hostel aja karena aku pernahnya nginep di hostel.
Kalau di negara Asia Tenggara lain bisa dapet hostel di bawah Rp 100.000,00, di Singapura dapet yang Rp 150.000,00 aja udah syukur (th 2012). Itu pun kalau kita pilih yang di daerah strategis seperti di Bugis Junction, kondisi hostelnya "ya gitu deh". Tapi, bagiku yang dari SD udah bisa tidur dimana aja hal ini nggak masalah, yang terpenting strategis! Dari daerah Bugis ini untuk menuju atraksi utama Singapura, yaitu Merlion Park dan sekitarnya, tinggal jalan kaki. Stasiun MRT juga dekat, tinggal ngesot. Makanan? Di daerah Bugis ini makanan kayak apa juga ada, yang halal banyak, baanyaakk!
Nah, waktu itu aku menginap di Cozy Corner. Lokasinya persis di dekat Bugis Junction, tapi nyempil banget, plangnya juga tinggi, jadi kita harus jeli banget lah nyarinya, aku juga hampir nggak nemu waktu itu. Cozy Corner ini letaknya di lantai 2, di bawahnya adalah restoran halal Bugis, jadi kita harus naik tangga kecil di restoran itu. Buat yang bisa tidur dimana aja kayak aku, Cozy Corner ini sangat sangat sangat recommended. Walaupun kondisi kamarnya ala kadarnya, tapi kamar mandinya cukup bersih. Yang aku kurang sreg di sini cuma pas breakfast aja, alat makannya basah habis dicuci, nggak pake acara dilap dulu. Ya di sini emang self-service sih. Hostel cuma menyediakan alat makan, roti tawar (yang bener-bener masih di plastiknya, nggak pake acara ditata), selai, teh celup, kopi, dan gula. Kita harus bikin sendiri roti dan minumannya plus habis makan, alat makannya dicuci sendiri. Ya nggak apa-apa sih, lumayan di tempat cuci piring suka tunggu-tungguan nyuci gantian gitu sama bule, hehehe. Tapi mbok ya sebelum ditata di meja makan, itu piring-piring dan gelas-gelas dari rak cuci dilap dulu. Tapi ya udah lah, kita yang sedia tissu aja, soalnya lap di sana juga kotor, kayak nggak pernah dicuci. Sama satu lagi, bawa gembok dari rumah. Soalnya loker di hostel ini nggak ada gemboknya, kalau mau gembok harus beli. But again and again NGGAK APA-APA! Kenapa? Karena lokasinya strategis banget, jadi irit tenaga dan irit ongkos transportasi tentunya ;)
Buat yang tertarik nginep di hostel ala kadarnya ini, silakan cek langsung di websitenya www.cozycornerguest.com
Nah, buat yang agak gimana gitu nginep di hostel yang kayak gitu, bisa pilih alternatif daerah lain, misalnya di Lavender. Lokasinya masih strategis, tapi nggak sestrategis Bugis. Waktu itu temanku pernah menginap di daerah sana. Kalau dilihat dari foto-fotonya, dengan harga yang hampir sama kita bisa mendapat akomodasi yang lebih baik.
2. Cari penerbangan berangkat paling pagi dan penerbangan pulang paling malam
Masih seputar ngirit biaya akomodasi nih. Dengan mencari penerbangan paling pagi, kita bisa explore Singapura dulu sebelum check in hostel. Sayang kan kalau sampai di Singapura malem, belum apa-apa udah harus keluar biaya hostel. Begitu pun saat pulang, kalau pakai penerbangan paling malam kita bisa explore Singapura sehari lagi. Jangan khawatir dengan bawaan yang berat, biasanya hostel mau dititipi barang meskipun kita sudah check out. Jadi selesai jalan-jalan, kita bisa ke hostel lagi untuk mengambil barang.
Trickinya, kita harus bandingkan dengan harga tiket pesawat, apalagi kalau ada promo. Belum tentu harga pesawat pergi paling murah adalah yang jam pagi dan belum tentu juga harga pesawat pulang paling murah adalah yang jam malam. Di sini kita harus hitung-hitungan, lebih murah mengambil pesawat promo dengan biaya penginapan lebih mahal, atau mengambil pesawat dengan harga normal tapi biaya penginapan lebih murah.
Bukan, ini bukan di Restoran India, ini restoran di bawah Cozy Corner. Maafkan untuk foto-foto yang tidak relevan ini xD |
3. Cari makanan India
Makan di Singapura terkenal mahal. Sekali makan bisa habis 5-6 SGD, alias Rp 50.000,00-Rp 60.000,00, belum sama minum loh. Nah, gimana menyiasatinya? Cari makanan India! Kenapa? Karena porsinya super banyak, wkwkwk xD Satu porsi makanan India bisa untuk 2-3 orang dengan porsi makan normal. Pokoknya kayaknya berlebihan lah kalo buat satu orang. Soalnya aku aja yang porsi makannya kayak Buto Ijo nggak kuat ngabisin kok. Nah, dengan begitu beban cost makan bisa disharing kan. Kalo solo traveler gimana? Ya derita Lo, HAHAHAHAHA.
Selain cari makanan India, manfaatkan juga breakfast dari hostel, jadi kita tinggal keluar uang makan siang dan makan malam. Walaupun menu breakfastnya cuma roti kayak di hostel tempat aku nginep, tetap bisa dimaksimalkan. Ambil 2-3 tangkup roti, dijamin bisa mengganjal perut sampai siang, wkwkwk xD
4. Bawa botol minum besar kemana-mana
Satu lagi yang terkenal mahal di Singapura adalah air minum. Nggak heran karena sebagian besar air minum di Singapura diimpor dari Malaysia. Satu botol air mineral ukuran 1,5 L yang di Indonesia bisa dibeli dengan Rp 5.000,00 saja, di sana dijual seharga 2 SGD atau sekitar Rp 20.000,00. Apalagi kalau sudah di tempat wisata seperti di Sentosa Island, harganya jauh lebih mahal lagi. Untungnya, di beberapa tempat disediakan keran air siap minum gratis, yang banyak aku temui adalah di Bandara Changi dan Botanical Garden. Jangan khawatir, rasa dari air minum ini nggak aneh kok, malah segeeeerrr banget! Sayangnya tidak di setiap tempat ada loh. Jadi, kalau menemukan keran air minum ini, segera isi botol minum penuh penuh, kalau kuat bawa galon bawa galon deh. Namun pasti ada saat-saat dimana kita butuh minum, tapi persediaan minum habis dan tidak ada keran air minum gratis di sekitar kita. Kalau sudah begitu mau tidak mau ya kita harus beli air minum kemasan. Ya daripada dehidrasi. Percayalah uang untuk beli minum nggak sebanding dengan ongkos berobat karena dehidrasi.
Setelah menyimak tips ini, semoga temen-temen nggak ada lagi yang jiper buat ke Singapura ya. It's a must visit country!